Revisi sejak 4 Januari 2016 12.52 oleh Kukimonsta(bicara | kontrib)(- Added new contents on Minor Highway and Primary Street - Added new usage for Runway)
Halaman ini menjelaskan ketentuan Waze Indonesia mengenai tipe-tipe jalan, dan dapat digunakan menjadi panduan penyunting dalam pemetaan segmen-segmen baru dalam WME.
Ketentuan-ketentuan yang ada di halaman ini merupakan perbaruan ketentuan-ketentuan awal yang ditetapkan Waze Indonesia pada halaman forum ini. Jika tidak ada penambahan di bawah, maka ketentuan yang ada di halaman forum tetap berlaku.
Halaman ini TIDAK menjelaskan mengenai ketentuan pemberian nama-nama untuk tipe-tipe jalan, untuk mencegah supaya halaman ini tidak terlalu panjang. Ketentuan penamaan jalan sesuai tipenya dapat anda baca di halaman Penamaan Jalan.
Jalan-Jalan Yang Dapat Dilalui Kendaraan
Jalan Tol dan Penghubung
Dalam proses pekerjaan
Jalan Raya Utama
Dalam proses pekerjaan
Jalan Raya
Dalam proses pekerjaan
Digunakan untuk memetakan jalan-jalan bertipe arteri primer/sekunder
Jalan Utama
Dalam proses pekerjaan
Digunakan untuk memetakan jalan-jalan bertipe kolektor primer/sekunder
Jalan
Dalam proses pekerjaan
Dirt Road / 4X4 Trail
Dalam proses pekerjaan
Jalan Parkir
Segmen-segmen Jalan Parkir sering sekali menjadi bahan pembicaraan dan perdebatan di antara Wazers, karena fungsinya yang sering kali kontroversial.
Berikut adalah bantuan dan pedoman pemetaan segmen-segmen Jalan Parkir di Indonesia:
Segmen-segmen yang harus dipetakan untuk Jalan Parkir adalah segmen-segmen yang tersambung dengan jalan-jalan utamanya saja. Dengan kata lain, segmen-segmen yang dipetakan hanya segment yang mengatur arus masuk dan keluar saja.
Segmen-segmen Jalan Parkir yang dipetakan harus merupakan satu aliran antara jalan masuk dari dan jalan keluar ke jalan-jalan utama.
DILARANG memetakan semua baris yang ada di dalam sebuah Tempat/Area, karena hal tersebut akan mengotorkan peta, membingungkan Wazers, dan menambah beban untuk server dan aplikasi klien Waze.
DILARANG menggunakan fitur Jalan Tol/Toll Road untuk jalur masuk/keluar Jalan Parkir , dengan penjelasan sebagai berikut:
Di Indonesia, sebutan Jalan Tol hanya diberlakukan pada jalan bebas hambatan dimana pengemudi dikenakan biaya untuk memakai jalan tersebut (UU 38/2014 tentang Jalan, pasal 43-57). Pada umumnya pengemudi akan langsung mengaitkan Toll Road dengan Jalan Tol (Bebas Hambatan) dan bukan pada tipe segmen lainnya.
Kalau penanda Toll Road di WME diaktifkan di segment tipe selain Jalan Tol , pengguna dapat bingung melihat perintah navigasi yg menyarankan melewati jalan berbayar, padahal rute tercepatnya jauh dan tidak melalui jalan tol. Dalam hal ini, kami juga menghimbau untuk tidak mengubah Jalan Parkir menjadi Jalan atau tipe jalan lainnya agar dapat menjadi jalan pintas suatu rute. Pengemudi biasanya enggan masuk ke tempat berbayar meskipun terlihat jelas sebagai jalan pintas di aplikasi klien, dan dapat mengakibatkan Laporan User Request bertipe Wrong Suggestion, yang tidak seharusnya terjadi.
Penjelasan logis lainnya untuk tidak menggunakan penanda Toll Road di Jalan Parkir adalah karena sebetulnya pengemudi BUKAN membayar biaya untuk jalannya, melainkan membayar tarif dan pajak lahan parkir, dimana Jalan Parkir termasuk dari bagian lahan parkir yang dikelola oleh suatu badan usaha. Hal ini seperti yang telah tertera dan diatur dalam UU 28/2009 tetang Pajak dan Retribusi Daerah, pasal 62-66.
Untuk sebuah Tempat yang besar, seperti Mal, Universitas, Kompleks Sekolah dan sebagainya, segmen-segmen Jalan Parkir yang PERLU dipetakan adalah sebagai berikut:
Pintu masuk dari jalan-jalan utama di luar area tersebut
Jalan-jalan tempat menurunkan penumpang, seperti Lobi dan Gedung Utama
Jalan Parkir memiliki penalti pada saat Wazer keluar dari segmen-segmen Jalan Parkir . Hal ini digunakan Waze untuk mencegah routing melalui sebuah tempat
Jalan Parkir dapat digunakan Waze untuk mengasumsikan bahwa Wazer dengan kecepatan rendah sedang terjebak macet
Segmen-segmen Jalan Parkir tidak akan digunakan Waze untuk mendeteksi kemacetan
Penamaan
Penamaan segmen-segmen untuk Jalan Parkir dapat dilihat di sini.
Contoh-Contoh Pemetaan
Berikut adalah contoh-contoh pemetaan Jalan Parkir yang disarankan dan dijauhkan.
Tempat-Tempat Umum
Yang termasuk tempat-tempat umum adalah tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh Wazers, seperti Pusat Perbelanjaan, Sekolah/Universitas, Stadium, dan sebagainya.
Pemetaan Yang Salah
Pemetaan Yang Benar
Pemetaan semua segmen di ruas-ruas Tempat Parkir yang tidak diperlukan
Segmen-segmen merah yang belum dikonfirmasi dan tidak bisa digunakan
Pemetaan efisien yang hanya menghubungkan arus masuk dan keluar dari jalan utama
Pemetaan semua segmen area parkir di Tempat yang tidak berfungsi apa-apa untuk Wazer
Tidak jelas arus masuk dan keluar dari tempat
Pemetaan efisien yang hanya menghubungkan arus masuk dan keluar dari jalan utama
Pemecahan segmen menjadi 3 segmen sehingga tidak terjadi slowdown antara jalan utama dan jalan parkir
Rest Area dan SPBU
Pemetaan Yang Salah
Pemetaan Yang Benar
Pada kedua contoh di atas, pemetaan di gambar-gambar sebelah kiri salah karena banyak Jalan Parkir yang dipetakan tidak memiliki fungsi Jalan Parkir yang benar. Sementara di gambar-gambar sebelah kanan, Jalan Parkir yang dipetakan berfungsi menghubungkan segmen Jalan Tol ke Rest Area, dan memberikan gambaran kepada Wazers mengenai arus masuk dan keluar menuju Jalan Tol tersebut.
Jalan Pribadi
Jalan Pribadi adalah segmen-segmen khusus mirip dengan Jalan Parkir , tetapi dengan maksud berbeda.
Berikut adalah bantuan dan pedoman pemetaan segmen-segmen Jalan Pribadi di Indonesia:
Kompleks-kompleks pribadi seperti cluster-cluster di perumahan
Sekolah atau Universitas yang dijaga dengan Pos Masuk dan Keluar
Instansi-instansi Militer
Daerah-daerah Perkantoran yang hanya dapat dilalui dengan Kartu Akses dan sebagainya
Untuk instansi-instansi militer, DILARANG KERAS memetakan jalan-jalan apapun yang ada di instansi tersebut, karena dapat digunakan untuk hal-hal yang tidak diinginkan. Baca juga mengenai Tempat Instansi Militer di sini
Seperti Jalan Parkir , rute melalui Jalan Pribadi akan dikenakan penalti pada saat Wazer meninggalkan segment Jalan Pribadi tersebut menuju segmen tipe jalan lain. Penalti ini diadakan supaya Waze tidak menggunakan Jalan Pribadi sebagai jalan pintas melalui area-area pribadi.
Perbedaan antara Jalan Pribadi dan Jalan Parkir adalah Waze akan memberitahukan jika ada hambatan pada Jalan Pribadi , tapi tidak pada Jalan Parkir .
Berikut adalah bantuan dan pedoman pemetaan segmen-segmen Jalan Pribadi di Indonesia:
Untuk kompleks perumahan (Cluster), Jalan Pribadi yang perlu dipetakan hanya jalan masuk dari jalan utama ke kompleks tersebut, dan BUKAN semua segmen di kompleks tersebut. Dalam contoh di bawah ini, jalan-jalan kompleks tetap dengan tipe Jalan , tapi jalan masuknya (yang disorot) itu merupakan Jalan Pribadi .
DILARANG memetakan Jalan Pribadi untuk jalan-jalan umum yang tidak terbatas.
DILARANG menggunakan Jalan Pribadi untuk memaksa Waze memberikan rute menghindari jalan-jalan umum yang pelan (Seperti jalan rusak atau jalan dalam perbaikan). Diskusikanlah situasi-situasi ini dengan editor yang lebih senior untuk mendapatkan solusinya.
DILARANG menggunakan fitur Jalan Tol/Toll Road untuk jalur masuk/keluar Jalan Pribadi .
Dipakai hanya untuk memetakan batas-batas kecamatan/negara. Untuk fungsi ini, segmen-segmen disarankan memiliki ketinggian (elevation) -5, dengan kunci setinggi-tingginya. Dilarang Keras menempelkan segmen-segmen perbatasan dengan segmen-segmen yang dapat digunakan dalam routing.
Tipe jalan ini Tidak Perlu dipetakan sebagai di dalam kawasan Bandara (Airport), karena Waze tidak menggunakan tipe jalan ini untuk routing.