Jalan dapat diedit oleh pengguna yang telah pernah melewati jalan yang berada dalam radius 1 mile dari jalan yang akan diedit. Untuk mendapatkan akses edit yang lebih, pengguna dapat melamar untuk menjadi Manajer Area, yang memiliki akses edit lengkap (add, edit, delete).
Untuk mengedit nama jalan, pilih ruas jalan yang akan diedit namanya, klik tombol Sunting (atau Edit) , pilih Jalan (atau Street), lalu masukkan jenis jalan (Jalan Utama/Primary Street, Jalan/Street dst), nama jalan, nama negara dst.
Jalan Raya Utama/Jalan Raya/Jalan Utama/Jalan (Major Highway/Minor Highway/Primary Street/Street)
Format Yang Disarankan
Untuk penyeragaman, penamaan nama Jalan untuk Waze di Indonesia menggunakan format-format tersebut:
- Nama Jalan tanpa kata Jalan: Jenderal Sudirman
- Nomor Jalan dengan Angka Latin: 28
Kata Jalan secara umum tidak digunakan dalam penamaan jalan di Waze, kecuali untuk beberapa kondisi di bawah ini:
- Nama sebuah kota atau daerah, contoh: Surabaya, Denpasar, Balikpapan = Jalan Surabaya, Jalan Denpasar, Jalan Balikpapan.
- Istilah administrasi wilayah negara, contoh Jalan Kabupaten, Jalan Kecamatan, etc.
- Prefiks Jalan tidak lagi digunakan jika ada turunan dari nama jalan tersebut, contoh: Denpasar 1, Denpasar 2, Denpasar 3, etc = tidak perlu memakai prefiks Jalan.
Format Yang Tidak Disarankan
- Penambahan kata Jl., Jl, atau sebangsanya
- Nama Blok di dalam sebuah kompleks perumahan tanpa ada konteks: Blok A, A. Hal ini tidak membantu pengguna karena tidak ada konteks bahwa Blok A tersebut ada di sebuah kompleks perumahan
- Sama seperti point ke-2, nama gang: Gang 2, Gang 1B
- Nomor Jalan dengan Angka Romawi: XXVIII
Daftar Singkatan
Terkadang, ada bagian dari nama jalan yang bisa disingkat tanpa mengurangi artinya. Gunakan tabel di bawah ini untuk membuat singkatan nama jalan.
Nama | Singkatan |
---|---|
Boulevard/Bulevar | Blvd |
Brigadir Jendral/Jenderal | Brigjen (Tanpa Titik) |
Doktor | Dr (Tanpa Titik) |
Gang | Tidak perlu disingkat menjadi Gg. |
Haji | Tidak perlu disingkat menjadi Hj. |
Jendral/Jenderal | Tidak perlu disingkat menjadi Jend |
Kyai Haji | KH |
Letnan Jendral/Jenderal | Letjen (Tanpa Titik) |
Mayor Jendral/Jenderal | Mayjen (Tanpa Titik) |
Mohammad/Muhammad | Moh/Muh (Tanpa Titik) |
Professor | Prof (Tanpa Titik) |
Jalan Tol (Freeway)
Untuk penyeragaman, penamaan nama Jalan Tol (Freeway) untuk Waze di Indonesia menggunakan format-format tersebut:
- Kata Jalan tidak digunakan: Tol Lingkar Luar, Tol Wiyoto Wiyono.
- Segmen-segmen jalan tol tidak disarankan untuk diberikan nama kotanya, karena banyak segmen-segmen jalan tol yang melewati berbagai kota/kabupaten, sehingga tidak perlu diisi nama kotanya.
- Untuk Jalan-jalan Tol yang merupakan ruas dari Tol yang lebih panjang, format yang digunakan adalah Tol <segmen awal>-<segmen akhir>: Tol Jakarta-Tangerang, Tol Surabaya-Gempol.
- Ada beberapa ruas yang ruas bolak-baliknya bisa digunakan namanya: Tol Tomang-Semanggi untuk arah dari Tomang ke Semanggi, tetapi untuk arah sebaliknya, Tol Semanggi-Tomang digunakan.
Catatan:
- Sesuai Best Practice Waze, karena jalan tol adalah jalan-jalan penting, ruas-ruas jalan tol akan dikunci dengan Level tinggi untuk mencegah penyuntingan yang tidak benar dan merusak arah pengemudi.
Penghubung (Ramp)
Ramp digunakan untuk menyambungkan jalan tol dengan jalan normal. Ada 2 tipe Penghubung, dan penamaannya adalah sebagai berikut:
- Semua segmen Penghubung harus diberikan nama kotanya, untuk mencegah kesalahan routing di Waze App
- Penghubung Keluar (Exit Ramp):
- Untuk Exit Ramp, format nama jalan yang disarankan adalah sebagai berikut: Exit <Tujuan 1/Tujuan 2/.../Tujuan n>. Biasanya sebelum terdapat Exit Ramp, ada papan nama jalan yang menunjukkan tujuan dari Ramp tersebut. Gunakan informasi yang ada di papan jalan tersebut sebagai nama Exit Ramp. Contoh: Exit Tomang/Grogol
- Ada beberapa Exit Ramp yang mempunyai tanda KM di papan nama jalannya. Sebagai contoh, di ruas tol Jakarta-Tangerang, Penghubung Keluar Kebon Jeruk dan Kedoya ada di KM 3, Penghubung Keluar Kunciran/Alam Sutera/Serpong ada di KM 14 (Penghubung ini tidak konsisten. Di tanda jalannya tersebut KM 14, tetapi di Penghubung Keluarnya sendiri ada tanda KM 15). Untuk menjaga konsistensi, angka penanda KM-nya tidak perlu untuk dimasukkan ke segment Exit Rampnya.
- Ada kemungkinan 2 buah Penghubung mempunyai tujuan yang sama. Hal ini wajar, dan tidak menjadi masalah.
- Penghubung Masuk (Entrance Ramp): Untuk Entrance Ramp, format nama jalan yang disarankan adalah sebagi berikut:
- Gerbang Tol <nama Gerbang Tol> - Untuk Entrance Ramp langsung dengan Gardu Tol (Toll Booth), gunakan nama Gardu Tolnya tersebut. Contoh: Gerbang Tol Tomang.